Patenkan Tenun Ikat Sumba Sebagai Warisan Budaya
Selasa, 17 April 2012 – 07:46 WIB
Wiendu berharap, setelah nantinya mendapat pengakuan dari UNESCO, tenun Sumba ini bisa terus hidup. Dia mengakui, saat ini tenun Sumba sedang menghadapi potensi kepunahan. Sebab, transfer ilmu pengetahuan tenun Sumba masih berjalan cukup lambat.
Di Sumbas, NTT sendiri, Wiendu mengatakan tenun memiliki beragam kegunaan. Diantaranya, menjadi penutup atau pelindung tubuh mulai dari jabang bayi hingga seseorang meninggal dunia. Selain itu, tenun juga dijadikan masyarakat Sumba sebagai mas kawin.
Ketua Harian Komisi Indonesia untuk UNESCO Kemendikbud Arief Rachman mengatakan, pengumuman dari UNESCO untuk tenun Sumba ini diperkirakan keluar November tahun depan. "Saya optimis bisa dikukuhkan," tandasnya. Dia mengatakan, masyarakat harus mendukung upaya pelestarian tenun Sumba sebagai warisan budaya Indonesia.