Paus Fransiskus Sambangi Mozambik demi Mengubur Konflik 4 Dekade
jpnn.com, VATIKAN - Paus Fransiskus kembali ke Afrika untuk misi perdamaian. Kali ini dia berupaya mendorong terciptanya perdamaian yang kokoh di Mozambik.
Pemimpin umat Katolik dunia itu bertolak ke Mozambik, Rabu (4/9). Kunjungan tersebut menjadi titik mulai perjalanan Paus ke tiga negara di Afrika yang juga akan membahas perubahan iklim, kemiskinan dan korupsi.
Setelah 15 tahun, perang saudara Mozambik berakhir pada 1992 silam. Namun, perjanjian gencatan senjata permanen baru ditandatangani bulan lalu oleh Presiden Filipe Nyusi dari partai Frelimo dan pimpinan Ossufo Momade dari Partai Renamo.
Pemilihan umum dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang dan sejumlah pihak mengkhawatirkan kekerasan dapat muncul.
"Paus Fransiskus datang saat masyarakat Mozambik sedang berusaha menguatkan perdamaian," kata Manuela Muianga, seorang praktisi biologi dan pengelola bantuan bencana di Maputo.
"Kami, umat Katolik, merasa dia adalah sosok visioner yang dapat membantu Mozambik menguatkan harapan dan membuat kami melupakan semua penyebab kami saling bermusuhan. Kekhawatiran terbesar adalah pertikaian antara kedua partai. Saya yakin dia akan membahas ini," katanya.
BACA JUGA: Paus Fransiskus Mendadak Cium Kaki Pemimpin Sudan dan Memohon
Paus Fransiskus sempat menyatakan rasa khawatir dalam sebuah pesan video sebelum dia berangkat untuk perjalanan selama tujuh hari itu. Selain Mozambik, dia juga akan mengunjungi Madagaskar dan Mauritius.