Payah! Elpiji 12 Kg Kentut Beredar
jpnn.com - MOJOKERTO – Sejumlah oknum mencari keuntungan lebih dengan menjual elpiji 12 kg dengan isi yang telah dikurangi.
Di Mojokerto, elpiji 12 kg telah susut 1 kg atau lebih dikenal dengan elpiji kentut. Namun, banderolnya tetap, yakni Rp 138 ribu–Rp 139 ribu per tabung.
’’Waktu habisnya kok tidak seperti biasanya. Setelah ditimbang, ternyata betul volume gas elpijinya susut banyak,’’ ujar Budi Gunawan, warga Jetis yang baru menimbang berat bersih elpijinya.
Selama dua minggu ini, sebagai pemakai elpiji rumahan, Budi merasa gas tabungnya cepat habis. Biasanya, gas baru habis 18 hari sampai tiga minggu. Tapi, sekarang, baru dua minggu, gas sudah habis.
Menurut dia, elpiji bermasalah tersebut didapat dari sebuah pangkalan di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Karyawan perusahaan swasta tersebut menambahkan, konsumen lain berpotensi menjadi korban elpiji kentut.
Terutama warga kota yang biasa membeli elpiji di pangkalan Jalan Gajah Mada. Sebab, pangkalan itu termasuk pangkalan besar.
Dari penelusuran di lapangan, elpiji 12 kg tersebut disuntik dengan alat khusus, lalu isinya dialihkan ke tabung kosong lain. Diduga, pengurangan tersebut dilakukan di stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE) atau pangkalan.
Tabung elpiji yang isinya susut mempunyai sejumlah indikasi. Antara lain, tidak ditemukan krep segel tabung dari SPBE. Semestinya, sebelum mengedarkan ke pasaran, SPBE diwajibkan memasang krep sebagai tanda identitas pengisian asal SPBE.