PB FAPSI Apresiasi Komitmen Menteri Dito untuk Membina Pemain Muda Sepak Bola Indonesia

"Kami membuat ini (Piala Menpora) berdasarkan riset yang kami lakukan bahwa masa keemasan pemain sepak bola itu di usia 18 sampai 23. Oleh karena itu, kami berpikir bahwa harus diselenggarakan turnamen usia 23,” imbuhnya.

Amsori mencontoh dari liga yang ada di Jepang para pemain unggul itu mayoritas berangkat dari tingkat mahasiswa, selain tentu saja dari tunas-tunas muda di Sekolah Sepak Bola (SSB).

"Kami melihat contoh dari Jepang banyak sekali pemain-pemain sepak bola itu, jadi selain SSB, kita harap ada atensi untuk melakukan pembinaan di kalangan mahasiswa,” ucapnya.

Amsori berharap dari turnamen Piala Menpora 2023 ini ditemukan talenta-talenta muda yang bisa berkiprah secara nasional baik itu masuk ke klub Liga 1 bahkan masuk skuad Tim Nasional (Timnas) Indonesia.

“Nah tentu ini harapan saya ke depan ada formulasi khusus ketika para pemain-pemain sepak bola liga mahasiswa ini mempunyai talenta yang luar biasa, saya harap ada formulasi biar kemudian ke depan biar dia menjadi pemain profesional entah itu Persib Bandung, Persija bahkan di Timnas,” ungkapnya.

“Kami berharap besar ke depan formulasi ini betul-betul ditindak lanjuti oleh pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga maupun PSSI,” imbuh Amsori.

Selain itu, Amsori juga mengapresiasi Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo yang turut memberikan dukungan yang luar biasa atas terselenggaranya kompetisi antar kampus tersebut.

“Alhamdulilah, serangkaian awal mulai hari ini, ini adalah suatu kabar yang gembira karena kita dari FAPSI menyelenggarakan kegiatan Piala Kemenpora dan disetujui langsung oleh Bapak Menpora,” urainya.