PBB Sebut Great Barrier dalam Bahaya, Australia Tidak Terima
jpnn.com, SYDNEY - Pemerintah Australia pada Selasa (29/11) menyatakan penentangannya terhadap rekomendasi misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ingin menambahkan Karang Penghalang Besar (Great Barrier Reef) ke dalam daftar situs Warisan Dunia "dalam bahaya".
Misi PBB tersebut memperingatkan tentang dampak signifikan perubahan iklim terhadap ekosistem terumbu karang terbesar di dunia itu.
Rekomendasi itu muncul dalam laporan misi PBB yang dirilis pada Senin (28/11), menyusul kunjungan 10 hari ke terumbu karang itu pada Maret oleh pejabat Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) dan Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Laporan tersebut menemukan bahwa rencana pemerintah Australia untuk melindungi terumbu karang itu "tidak memiliki target perubahan iklim dan langkah-langkah implementasi yang jelas".
Misi PBB itu kemudian membuat 10 rekomendasi utama, termasuk penerapan kebijakan pengurangan emisi yang lebih kuat dan konsisten dengan pencegahan pemanasan hingga 1,5 derajat Celsius.
Menteri Lingkungan Australia Tanya Plibersek pada Selasa mengatakan bahwa Canberra akan menjelaskan kepada UNESCO bahwa tidak perlu menyoroti secara khusus Great Barrier Reef dengan cara seperti itu karena setiap terumbu karang di dunia dipengaruhi oleh perubahan iklim.
"Alasan bahwa UNESCO di masa lalu menilai sebuah situs berisiko adalah karena mereka ingin melihat investasi pemerintah yang lebih besar atau tindakan pemerintah yang lebih besar, dan sejak pemerintahan (Australia) berganti kedua hal itu telah dilakukan," kata Plibersek dalam konferensi pers.
Dia menambahkan bahwa laporan PBB tersebut didasarkan pada pemantauan yang dilakukan selama pemerintahan Australia sebelumnya.