Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PBB Usut Pembantaian Kadhafi

Gedung Putih Bahas Opsi Militer, Dubes AS Bertemu Oposisi Libya

Kamis, 10 Maret 2011 – 06:05 WIB
PBB Usut Pembantaian Kadhafi - JPNN.COM
Mendez membeber, Kadhafi juga menahan secara ilegal dan menyiksa para lawan politiknya di masa lalu. Dia memiliki dokumentasi lengkap soal itu. Tak dijelaskan berapa lama PBB mengusut kekejaman Kadhafi dan kapan hasilnya diumumkan. Pada perkembangan lain, pemerintahan Presiden AS Barack Obama mendapat ujian terkait dengan doktrin yang dicanangkannya dalam pemilu pada 2008. Saat itu, Obama menggariskan doktrin tentang kekuatan militer AS. Isinya, dalam situasi krisis, AS memiliki "kewajiban moral" untuk intervensi.

Sebagai panglima tinggi militer AS, Obama segera harus memutuskan apakah situasi di Libya termasuk dalam doktrin tersebut. Sebelumnya, Obama hanya menyatakan masih mengkaji opsi militer terhadap Libya terkait pembantaian rezim Kadhafi.

Gedung Putih akan memutuskan jadi tidaknya penerapan zona larangan terbang (no-fly zone) atau opsi militer lain di Libya Rabu waktu setempat (9/3) atau pagi ini WIB (10/3). Keputusan akhir di tangan Obama. Tetapi, Menlu Hillary Rodham Clinton, penasihat keamanan nasional Tom Donilon, dan Direktur  CIA (badan intelijen AS) Leon Panetta dijadwalkan hadir dalam pertemuan itu. Sementara itu, Menteri Pertahanan Robert Gates berada di luar negeri dan diwakili pejabat puncak Pentagon.

Sebelumnya, Clinton menyatakan bahwa otorisasi zona larangan terbang harus datang dari DK PBB. "Masih ada pertentangan di DK PBB. Tetapi, kami akan mengupayakan paket internasional yang baik dan solid," katanya. Inggris dan Prancis, anggota tetap DK PBB, telah menyetujui zona larangan terbang. Malah dua negara menyiapkan draf resolusi untuk dibawa dalam rapat DK PBB.

JENEWA -- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya menurunkan tim untuk menyelidiki dugaan pembantaian yang dilakukan oleh pemimpin Libya Muammar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News