PDI Perjuangan: Elektabilitas Eri Cahyadi-Armuji Meroket, Bu Risma Kena Intimidasi
jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan elektabilitas pasangan calon yang mereka usung di Pilkada Surabaya 2020, Eri Cahyadi-Armuji makin meroket.
"Survei terbaru, elektoral Eri-Armuji sudah menunjukkan 10,2 persen di atas Machfud Arifin-Mujiaman. Dampaknya, berbagai tekanan dan intimidasi terjadi. Bu Risma (Wali Kota Tri Rismaharini) digugat dan dilaporkan ke polisi. Tidak hanya itu, berbagai bentuk intimidasi ke tim pendukung paslon nomor 01 (Eri-Armuji) juga terjadi," kata Hasto.
Namun, Hasto meyakini bahwa masyarakat Surabaya tidak mudah tunduk atau terpengaruh kepada berbagai intimidasi.
"Arek-arek Surabaya itu kukuh memegang prinsip. Apa yang terjadi pada peristiwa Hari Santri tanggal 22 Oktober 1945 dan peristiwa Hari Pahlawan 10 November, menunjukkan kuatnya semangat patriotisme yang digelorakan oleh semangat hubbul wathan minal iman," tutur Hasto.
"Jadi berbagai bentuk tekanan yang ditujukan kepada Eri-Armuji, Bu Risma dan beberapa pendukungnya, tidak akan efektif. Mereka akan berhadapan dengan rakyat Surabaya yang selalu membela yang benar," imbuhnya.
Hasto menegaskan bahwa politik itu membangun peradaban, menebar kebaikan dan berpihak kepada Wong Cilik.
"Apa yang dipertontonkan oleh pasangan Machfud-Mujiaman dengan menampilkan hummer limousine, porsche putih, dan berbagai atraksi membagi logistik secara masif, justru merendahkan martabat rakyat Surabaya. Strategi kampanye mereka salah, rakyat Surabaya itu masyarakat pejuang, punya harga diri, dan tidak mudah silau oleh tampilan kampanye dengan mobil supermewah," kata Hasto.
Politikus kelahiran Yogyakarta itu mengajak semua pihak mewujudkan kampanye yang simpatik, mencerdaskan masyarakat, dan berakar kuat pada kebudayaan bangsa.