PDIP Dinilai Cerdas Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Depok
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Indonesian Politic and Policy Institute (IPPI) Muhammad Azhar menilai langkah PDI Perjuangan Kota Depok berkoalisi dengan Partai Gerindra untuk Pemilihan Wali Kota Depok 2020 sangat tepat.
Apalagi, kata dia, kedua partai disebut telah sepakat mengusung Wakil Wali Kota yang juga Ketua DPC Gerindra Depok Pradi Supriatna, sebagai kandidat wali kota.
"Saya menilai langkah cerdas, karena Pradi merupakan calon kuat. Sekalipun lawannya nanti head to head dengan Pak Mohammad Idris (petahana), saya melihat basis elektoral dan popularitas Idris maupun Pradi bersaing ketat. Idris bisa jadi tersalip," ujar Azhar di Jakarta, Rabu (11/3).
Menurut Azhar, Pradi merupakan kandidat paling siap di antara figur penantang petahana Wali Kota Depok Mohammad Idris yang disebut-sebut berpeluang maju di Pilkada 2020. Idris maju pada Pilkada Depok 2015 diusung PKS. Ia berpasangan dengan Pradi yang didukung Partai Gerindra.
"Pradi ini ketua partai, punya basis massa yang heterogen. Mulai dari ormas, tokoh masyarakat, sampai ulama," ucapnya.
Azhar lebih lanjut mengatakan, ada satu pekerjaan rumah lain yang perlu segera dirumuskan Gerindra dan PDIP Kota Depok. Yaitu terkait nama kandidat wakil yang akan dipilih mendampingi Pradi nantinya. Saat ini disebut-sebut ada tiga nama yang bakal didorong PDIP. Yaitu Afifah, Habib Riza dan Bayu Adi Permana.
"Ketiga nama calon PDIP punya kapabilitas dan kompetensi. Layak mendampingi Pradi. Selain itu, ada nama lain yang saya kira juga tepat. Yaitu Bayu Permana. Dia masih muda, pengusaha dan gerakannya konkret," ucapnya.
Azhar kemudian mencontohkan program Bayu bertajuk 'Generasi Ogah Nganggur'. Lewat gerakan tersebut Bayu memberdayakan SDM milenial Depok secara berkesinambungan.