PDIP: Mas Ipin Bukan Menghilang, tapi Menepi karena Tekanan soal Wabup Baru
jpnn.com, TRENGGALEK - TRENGGALEK - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Trenggalek angkat bicara terkait 'menghilangnya' Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin. Elite partai berlambang banteng moncong putih tersebut menyatakan ada potensi tekanan politik ke wabup yang akrab disapa Ipin itu.
“Jadi Mas Ipin itu bukan menghilang. Lebih tepat menepi, mencari inspirasi. Dan saya tahu betul dia masih menyelesaikan tugasnya terutama membantu rakyat miskin yang selama ini menjadi concern-nya. Semua laporan warga kurang mampu direspons cepat,” kata Ketua PDIP Trenggalek Doding Rahmadi, Selasa (22/1).
Doding mengatakan, besar kemungkinan Ipin menepi karena ada tekanan politik terkait sosok wakil bupati baru setelah Ipin dilantik sebagai bupati, menggantikan Emil yang bakal menjadi wagub Jatim.
“Di Trenggalek memang lagi ramai isu tekanan politik itu. Ada pihak yang memaksa Mas Ipin menyetujui sosok wabup dan sekda baru. Padahal, mungkin Mas Ipin kurang sreg dengan sosok-sosok itu. Ke depan ini Mas Ipin perlu sosok yang bisa diajak berlari membangun Trenggalek, jadi bukan hasil titipan atau tekanan,” ujar Doding.
“Jadi Mas Ipin menepi, menenangkan diri, karena ingin lepas dari tekanan. Masalahnya ini Mas Ipin tidak mau berpolemik terbuka karena dia menghormati atasannya. Kami tahu, tetapi nanti biar semua desain ini terbongkar sendiri,” imbuh Doding.
Doding kemudian menyarankan Emil untuk lebih kalem dalam menyikapi sikap diam Ipin. “Jangan kemudian Mas Ipin menepi ini karena tidak mau berpolemik dianggap Mas Ipin bisa terus ditekan. Mas Emil ini mau jadi wagub, jadi beri teladan komunikasi yang baik ke warga kami,” pungkasnya. (adk/jpnn)