PDIP Minta Persoalan DPT Ganda Dituntaskan
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Aria Bima meminta persoalan pemilih ganda dalam daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019 diusut tuntas.
Aria yang sudah terjun dalam kegiatan pileg dan pilpres selama empat periode itu mengaku sudah menemukan persoalan DPT ganda tersebut sejak lama. Karena itu, dia meminta persoalan DPT tersebut benar-benar divalidasi dengan instrumen tepat dan orang yang mengerti persoalan. Sehingga tidak terulang lagi di Pemilu 2019 nanti.
"KPU-lah finalisasi akhir untuk DPT dan saya berharap proses validasi DPT itu harus secara transparan dan akuntabel," kata Aria di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (11/9).
Dia mengaku juga terus melakukan validasi lewat struktural partai di dapilnya agar bisa diakses oleh publik. Sehingga dari sana akan diketahui mana DPT fiktif dan bermasalah.
"Inilah fungsi parpol. Sebagai pelaksana pemilu dan pengawas pemilu adalah KPU dan Bawaslu. Jadi, Bawaslu diciptakan untuk mengawasi, jadi tolong awasi benar soal DPT," katanya.
Dia mengingatkan partai politik (parpol) dan calon legislatif (caleg) tidak usah cengeng. Dia mengimbau untuk melakukan pendataan dan melaporkan DPT yang bermasalah. "Ini bukan barang baru," tegasnya.
Aria menjelaskan pada Pemilu 2009 dan 2014 lalu di wilayah Cilacap dan Wonogiri, Jawa Tengah, jumlah DPT-nya lebih banyak daripada hak pilih warga. "Itu fakta dan itu tidak bisa difinalisasi sampai hari pencoblosan," katanya.
Nah, ujar dia, jangan sampai hal itu terjadi lagi pada Pemilu 2019. Menurutnya, masih ada waktu sekitar enam bulan untuk mempersiapkan pemilu. "Saya kira KPU harus memberikan kesempatan kepada seluruh steakholder untuk mengkritisi," jelasnya.