PDIP Prioritaskan Ahok-Djarot Untuk Pilkada DKI
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri masih menganggap sosok Basuki Tjahaja Purnama seorang yang istimewa, setidaknya untuk melanjutkan kepemimpinan di DKI Jakarta bersama Djarot Syaiful Hidayat.
Gubernur yang akrab disapa Ahok itu disebut tidak perlu lagi mendaftar sebagai calon di partai berlambang banteng moncong putih. Dia mendapat prioritas sebagai kandidat di urutan pertama yang akan diusung PDI Perjuangan.
Hal ini diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Eriko Sotarduga, dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9). Perlakuan istimewa pada Ahok terjadi setelah mantan Bupati Belitung Timur itu menemui Megawati pertengahan Agustus lalu, untuk meminta dukungan.
"Awalnya petahana menjadi prioritas ketiga dalam skenario PDI Perjuangan di DKI. Yang pertama, memilih calon dari hasil seleksi partai yang diikuti eksternal dan internal. Kedua mengusung sendiri kader karena kursinya telah memenuhi syarat. Ketiga baru mengusung petahana bersama kader. Tapi setelah datangnya Ahok ke DPP pada 17 Agustus, terjadi perubahan karena dia mengakatan ingin diusung oleh PDIP. Ada Ibu (Megawati), Pak Sekjen dan para Ketua DPP menerima beliau," kata Eriko.
Megawati ketika itu mengatakan, bahwa Ahok sebenarnya melanjutkan apa yang diusung PDIP pada Pilkada 2012, yakni pasangan Joko Widodo-Ahok. Sehingga, kapasitas Ahok sebagai bakal calon cukup melalui dievaluasi berbasis kinerja, tanpa harus mendaftar. Sebab dia dianggap sudah bagian partai.
"Skenario (petahana Ahok-Djarot) yang tadinya prioritas ketiga, menjadi yang utama," tukas politikus DPR itu, sembari menyebut pasangan Ahok-Tri Rismaharini menjadi yang kedua.
Hanya saja, Eriko mengatakan sampai kini PDIP belum membahas soal Pilkada DKI. Sebab, prosesnya baru akan dibicarakan DPP mulai pekan depan. Artinya, kandidat untuk DKI menjadi yang terakhir akan diputuskan setelah pilkada daerah lain selesai. (fat/jpnn)