Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

PDIP Yakini Dukungan Pelopor PPP ke Prabowo-Gibran Bentuk Politik Devide Et Empera

Sabtu, 06 Januari 2024 – 18:03 WIB
PDIP Yakini Dukungan Pelopor PPP ke Prabowo-Gibran Bentuk Politik Devide Et Empera - JPNN.COM
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meyakini Partai Persatuan Pembangunan (PPP) solid dalam memenangkan pasangan nomor urut tiga di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

PDIP meyakini pihak yang mengaku pelopor PPP mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang dihadiri Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) paslon nomor urut dua itu, Rosan Roeslani, sebagai bentuk ketidaketisan dalam politik.

"Ini bukan persoalan solid atau tidak ini persoalan etika," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/).

Hasto juga menyampaikan selamat ulang tahun kepada PPP yang ke-51. Hasto menilai PPP merupakan partai yang memiliki akar sebelum kemerdekaan RI.

"Sehingga ketika saya melihat Pak Rosan selaku ketua TKN Prabowo-Gibran mengumumkan adanya kader pelopor PPP yang menyampaikan dukungan ini sebenarnya menyangkut masalah etis. Ini merupakan upaya-upaya politik devide et impera zaman kolonialisme Belanda yang seharusnya tidak dilakukan," kata Hasto.

Menurut Hasto, Rosan lupa tentang perjuangan PPP sehingga ini justru semakin mengobarkan semangat juang kader-kader Partai berlambang Ka'bah itu karena perilaku tidak etis.

"Pak Rosan, ketua TKN Prabowo-Gibran sepertinya akan menghilangkan sejarah dari Partai Ka'bah yang telah eksis membangun demokrasi termasuk saat itu melawan pemimpin otoriter dari Pak Harto, sehingga kami sangat menyesalkan terhadap pengumuman dari Saudara Rosan," jelas Hasto.

Hasto menyampaikan proses dukungan itu sama salah dalam etik seperti pemilihan Gibran sebagai Cawapres.

Sekjen PDIP menyampaikan proses dukungan itu sama salah dalam etik seperti pemilihan Gibran sebagai Cawapres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News