Kisah Li mulai dikenal di seluruh dunia setelah buku dan film, ‘Mao's Last Dancer’, yang menceritakan bagaimana dia menari keluar dari kemiskinan di China, dimulai dengan Akademi Tari Beijing, dan kemudian dalam karir internasional yang sangat sukses.
Latar belakang itulah yang menanamkan disiplin yang telah membawa Li melalui karirnya dan, sekarang, kembalinya ke panggung.
"Melihat ibu saya, ayah saya, bekerja sangat keras hanya untuk memastikan tidak satupun dari tujuh anak mereka meninggal karena kelaparan, atau meninggal karena cuaca yang membekukan," katanya.
"Mereka benar-benar orang yang paling bekerja keras dalam hidup saya."
Delapan belas tahun yang lalu, Li berhenti dari balet untuk menjadi pialang saham.
"Ini benar-benar transisi karir untuk memastikan keamanan keluarga saya," kata Li
Tapi dia tidak pernah kehilangan semangatnya pada tarian balet, dan lima tahun lalu dia menjadi direktur artistik di Queensland Ballet.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News