Pecatur Indonesia Taklukkan Tiongkok di Babak Ke-2
17th Asian Continental Chess Championship“Liem yang kelelahan ketika tiba di Filipina sehabis mengikuti "PON"nya Vietnam tampak sudah pulih. Ia mengalahkan Ervan lewat langkah strategis yg halus sepanjang 45 langkah,” ujar Kris.
“FM Ervan 'beruntung' bertemu 4 GM pd empat babak pertamanya. Babak keempat Ervan jumpa GM Rustam Khusnutdinov (2470) dari Kazakhstan.
Babak 3 dan Babak 4 yang Penuh Tantangan
Pada babak Ketiga (Rabu, 12/12) Tim Indonesia terpaksa harus berhadapan dengan rekan senegaranya. Tidak ada pilihan, cepat atau lambat pertarungan sesama negara memang bisa saja terjadi, jadi siapa yang terkuat akan melaju lebih jauh. Ternyata Megaranto mengalahkan Sean, sedang Citra mengalahkan Aay. Sayangnya pecatur Indonesia yang jumpa pecatur negara lain tidak ada yang mampu menang. IM Yoseph Taher (2454) harus puas remis lawan pecatur tuan rumah nongelar Michael Concio Jr. (1991) setelah bertarung 43 langkah.
“Yoseph yang pegang Hitam tidak mendapatkan keunggulan di tahap pembukaan, bahkan cenderung jelek. Walau memiliki gelar, rating, dan pengalaman tanding lebih baik, upaya Yoseph mengolah permainan tengah dan permainan akhir hanya menghasilkan remis,” ucap Kris.
“Yang lebih tragis apa yang dialami Novendra Priasmoro (2483), ditaklukkan pecatur senior Filipina IM Roderik Nava (2392). Kekalahan Novendra juga akibat pengetahuan opening yang rendah,” imbuhnya.
Sedangkan hasil di babak keempat, Susanto mampu menahan Remis unggulan keempat GM Super dari India, Santosh Gujrathi Vidith (2701). Yoseph Taher berhasil menang dari pecatur tuan rumah.
“Kemenangan Yoseph Taher memang sebuah kewajaran karena memang memiliki rating lebih tinggi. Meskipun pada babak keempat hanya menghasilkan remis dari pertandingan WIM Citra dan WGM Medina. Pada babak ke-4, Tim Indonesia hanya menorehkan 1 kemenangan, dan dua remis sisanya terpaksa dipukul mundur oleh pemain lawan,” ujar Kris.