Pedagang Tolak Larangan Jual Bensin Eceran, Bagaimana Menurut Pembaca?
jpnn.com, KUTAI TIMUR - Rencana Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melarang warga berjualan bahan bakar minyak eceran memantik kekecewaan.
Salah satu penjual bernama Sutrisna mengaku kaget mendengar rencana tersebut.
“Waduh, kok bisa dilarang. Ini, kan, piring nasi kami,” kata pengecer di Jalan APT Pranoto Sangatta Utara itu, Jumat (28/7).
Dia berharap Pemkab Kutim tidak merealisasikan kebijakan tersebut.
Sebab, pendapatan dari berjualan BBM eceran bisa menopang perekonomiannya. “Kalau satu hari bisa laku 20 botol, kan, lumayan. Intinya saya berharap tidak perlu dilarang, lah,” kata dia.
Disinggung mengenai alasan pelarangan karena berjualan BBM eceran membahayakan, Sutrisna mengatakan bahwa hal tersebut merupakan risiko. Selama ini, dia mengaku sangat berhati-hati menjaga BBM yang dijualnya agar tidak tersulut api.
“Memang bahaya, Makanya saya selalu awasi,” kata Sutrisna.
Sementara itu, Upung, pengecer di Jalan Yos Sudarso Sangatta Utara mengatakan, wacana tersebut pernah dilontarkan.