Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pejuang Penyelamat Anak-anak di Lokalisasi Jarak

Minggu, 15 Juni 2014 – 16:56 WIB
Pejuang Penyelamat Anak-anak di Lokalisasi Jarak - JPNN.COM
BERI PENCERAHAN: Kartono dan Sahal (insert) mewarnai kehidupan lokalisasi Dolly. Foto: Guslan Gumilang/Eko Priyono/Jawa Pos

jpnn.com - RUMAH bertirai bambu di Jalan Simo Gunung Kramat Timur sekilas tidak berbeda dengan rumah-rumah lain di kanan-kirinya. Siapa pun pasti mengira itu rumah tinggal atau kos-kosan.

Tapi, saat memasuki rumah tersebut, orang baru tahu bedanya. Suasananya mirip ruang kelas panjang.

Dua papan tulis menempel di tembok dengan jarak yang berdekatan. Sebuah kipas angin berukuran sedang tergantung tepat di tengah ruangan. Di atas rak tua yang menempel di tembok, terlihat Alquran dan kitab-kitab kuning berusia puluhan tahun.

Meski hanya berukuran 4 x 8 meter, ruangan itu selalu ramai setiap hari. Seusai salat Magrib, sedikitnya 60 santri seusia anak-anak hingga remaja memadati ruangan tersebut untuk belajar mengaji.

Satu ruangan itu digunakan untuk mengajar beberapa kelas dengan materi berbeda secara bersamaan. ”Suara saya sampai habis. Tidak ada jalan untuk lewat,” kata Hasan Ma’ruf, pemilik sekaligus pengajar di ’’pesantren’’ tersebut.

Pria yang akrab disapa Sahal itu merupakan pendatang dari Pasrepan, Pasuruan. Hatinya tergerak membuka pendidikan informal untuk anak-anak warga sekitar lokalisasi. Rumah Sahal berjarak kurang dari 100 meter dari lokalisasi yang segera ditutup dalam beberapa hari ke depan tersebut.

Kepedulian pria 46 tahun itu muncul ketika melihat segerombolan anak-anak di lingkungan tersebut lalu-lalang ke sana kemari tanpa tujuan setiap malam. Dia jadi teringat pada kampungnya di Pasuruan. Anak-anak seusia mereka biasanya pergi ke surau untuk belajar mengaji. Saat itulah terbit ide di kepalanya untuk membuka ’’surau’’.

Dia berharap surau itu bisa mengubah kebiasaan anak-anak yang hanya jalan-jalan tanpa tujuan. Dia ingin anak-anak tersebut punya kegiatan yang lebih bermanfaat untuk masa depannya kelak.

RUMAH bertirai bambu di Jalan Simo Gunung Kramat Timur sekilas tidak berbeda dengan rumah-rumah lain di kanan-kirinya. Siapa pun pasti mengira itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA