Pekalongan Siaga Darurat Bencana Kekeringan
"Apabila ada masyarakat yang membutuhkan pendistribusian air bersih, warga diminta melapor koramil dan babinsa yang ada di wilayah, sehingga harapanya tidak terjadi bahaya akibat kekurangan air bersih ini," tandas Dandim.
Pegandon sendiri merupakan satu dari lima desa yang mengalami kekeringan terparah di Kabupaten Pekalongan.
Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Bambang Sujatmiko mengatakan, lima kecamatan tersebut di antaranya Desa Pegandon Kecamatan Karangdadap; Desa Luragung, Kecamatan Kandangserang; Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni; Desa Kesesi dan Ujungnegoro, Kecamatan Kesesi.
"Beberapa warga, seperti masyarakat di Desa Rowocacing sampai harus mengambil air di belik atau sendang untuk kebutuhan sehari-hari. Sedangkan di Kesesi, masyarakat kini bergantung pada air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, baik untuk minum maupun untuk kebutuhan MCK. Sementara di wilayah lainnya, debit air di sumur menurun drastis," ungkap Bambang, kemarin.
Pemkab Pekalongan saat ini sudah melakukan rapat koordinas dengan dinas terkait, pihak kecamatan dan instansi terkait seperti PDAM.
"Dari rapat itu, pihak camat diminta untuk menginventarisir masalah yang terjadi di wilayahnya. Termasuk menghitung jumlah KK yang kesulitan air bersih. Selain itu, pihak camat juga diminta untuk mencari sumber-sumber mata air yang dapat dimanfaatkan di musim kemarau ini," jelasnya.
Setelah itu, lanjut dia, data yang sudah diinventarisir akan disusun dan diserahkan ke Bupati Pekalongan. Sehingga proses Surat Keputusan Bupati untuk menetapkan status dari siaga darurat menjadi tanggap darurat dapat segera disiapkan.
"Kita sudah koordinasi dengan pihak PDAM untuk kesiapan droping air bersih. Namun berapa air bersih yang diputuhkan untuk droping itu, masih kita hitung. Hal itu menunggu inventarisir dari pihak kecamatan," pungkasnya. (yan)