'Pekan Kegagalan' Mengajar Murid Belajar Dari Kesalahan
Dr McPherson mengatakan takut akan kegagalan di sekolah dengan mudah bisa menjajlar ke masalah lain dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita melihat adanya siswa yang tidak mau menjawab pertanyaan yang diajukan di dalam kelas karena mereka takut mereka akan dilihat bodoh bila memberikan jawaban yang salah." katanya.
"Dan ini bisa berlanjut sampai perasaan stress dan cemas dengan hasil ujian, dan juga nasehat dari guru karena takut mengecewakan orang, atau ketakutan bahwa mereka tampak bodoh di depan guru dan keluarga."
Dalam dua bulan mendatang, di bulan November, murid kelas 12 di Australia akan menjalani ujian akhir, dan ini akan berpengaruh pada tingkat stress mereka yang diperkirakan akan meningkat, karena hasil ujian akan menentukan nilai akhir untuk masuk ke universitas.
Dr McPherson mengatakan pada awalnya guru-guru agak khawatir mengenai 'pekan merayakan kegagalan' ini, namun mereka akhirnya menyambut baik.
"Ada sedikit perasaan cemas ketika kami pertama kali membicarakan, kata gagal sering bermakna buruk. Saya kira menamakan pekan kegagalan juga beberapa orang merasa aneh." katanya.
Dr McPherson mengatakan dia akan berbagi cerita mengenai pengalamannya sendiri yang mengalami tabrakan ketika dia pertama kali belajar mengemudi mobil.
"Kecelakaan yang saya alami cukup serius di pelajaran mengemudi pertama kali tersebut, ketika mobil saya naik ke trotoar dan menabrak pagar rumah tetangga saya." katanya.