Pekikan Allahhu Akbar Terus Terdengar Sebelum Pompong Tenggelam
Saat itu, sejumlah penumpang sudah tidak dapat lagi menyembunyikan kepanikan. Beberapa orang penumpang menangis dan berteriak histeris karena pompong sudah akan tenggelam, sebagian lagi berpekik Allahhu Akbar.
“Sudah macam-macamlah mas, mulai teriak, menangis, sampai ada yang berpekik Allahhu Akbar. Tapi, tekong pompong masih saja bilang jangan panik, kami diminta untuk memegang pompong kuat-kuat. Saya sendiri telepon abang saya, minta tolong karena kapal mau tenggelam,” ceritanya.
Saat itu, pompong sudah miring ke kanan. Di saat bersamaan, angin datang dari barat daya dan berhembus kencang sehingga membalikkan pompong. “Saya dengar sepintas teriakan Allahu Akbar, Allahhu Akbar, Allahhu Akbar. Tak sampai 5 menit sejak mesin kami mati, kapal miring ke kanan lalu tenggelam,” kata dia.
Ketika kapal karam, penumpang yang terperangkap di dalam dan ikut tenggelam berebut untuk keluar melalui celah sebelah kiri pompong.
“Saya orang ketiga di dalam pompong yang terperangkap itu. Pas mau keluar, saya menarik seorang bapak-bapak agar dapat keluar, sebab pompong itu sangat sempit,” kata dia.
Begitu keluar dari pompong, dia melihat kapal melintas di dekat lokasi. Petugas dari atas kapal itu melempar pelampung, hanya beberapa orang saja yang meraih pelampungnya.
“Saya melihat seorang laki-laki sudah di atas perut pompong, sedangkan seorang perempuan berhasil meraih pelampung itu. Saya cuma terombang-ambing ke sana kemarin terhanyut ombak,” katanya.
Saat itu, sejumlah penumpang sudah lemas, bahkan sudah terbawa arus ombak laut. “Ini kuasa Allah bang, saya berenang ikut arah gelombang, karena saya pikir gelombang pasti menuju ke pantai,” jelasnya.