Pekikan Allahhu Akbar Terus Terdengar Sebelum Pompong Tenggelam
Wanita bertubuh tambun itu saat ini tergolek lemas di ruang Mawar No.15 dengan penjagaan pihak Kepolisian untuk dimintai keterangan terkait karamnya pompong wisata pulau penyengat.
“Saya mohon kerjasamanya ya mas-mas media, sementara keluar dulu, biar kami selesaikan tugas kami,” ujar salah seorang anggota kepolisian Tanjungpinang.
Nahkoda MV Oceana 13, Mahmud membeberkan, saat kapalnya dari Batam ke Tanjungpinang berada perairan Tanjungpinang-Penyengat, ia melihat ada penumpang yang melambaikan tangan di tengah laut.
“Kita lihat ada dua penumpang yang melambaikan tangan. Kami terus mendekat. Tapi takut kapal kandas, satu penumpang yang tenggelam kita kasih pelampung,” kata Mahmud, kemarin.
Mahmud yakin, penumpang yang dikasih pelambung, postur tubuhnya besar dan jenis perempuan dipastikan selamat. Dan, dua penumpang yang berpegangan dengan kapal yang karam, juga di pastikan selamat.
“Kalau pakai pelampung saya yakin selamat. Dua yang memang di kapal yang karam, saya juga merasa selamat, karena kapal lama-lama menepi di darat, karena terbawa angin dan ombak,” tegasnya.
Tak lama, setelah memberikan pelambung kepada salah satu penumpang, tim dan masyarakat mulai mencari para korban yang tenggelam.
“Anginnya kencang disertai hujan dan ombak besar secara tiba-tiba datang,” tegasnya.(fre/dlp/ais/noc/cr33/ray/jpnn)