Pelajar Perawan Dihargai Rp3 Juta
Senin, 18 Februari 2013 – 09:31 WIB
Berbincang lebih jauh soal komunitas gay, Syahaddan mengaku bahwa komunitas ini cenderung sangat tertutup dari dunia luar. Jadi, wajar kalau masyarakat awam tidak mengetahui keberadaan mereka, khususnya masyarakat Tarakan yang masih condong mengandalkan norma agama dan sosial dalam kehidupan sehari-hari. "Berbeda dengan kota-kota besar lainnya, komunitas gay di Tarakan tidak memiliki wadah khusus,"Â ungkap Syahaddan seraya menyebutkan bahwa motif seseorang untuk menjadi gay ada dua, pertama masalah ekonomi (menjajakan seks) dan psikologis.
Berawal dari itu, Syahaddan selaku institusi yang mengawasi keberadaan komunitas gay serta komunitas kunci lainnya, berharap masyarakat Tarakan serta masyarakat lainnya dapat memberikan respon positif terhadap keberadaan mereka. "Jangan sampai ada diskriminasi kepada mereka, ataupun respon negatif. Itu harapan kami,"Â singkatnya.(rif/ndy)