Pelaku Penembakan di Kebun Sawit Ternyata Sudah Pernah Dihukum
Dia juga sudah mengajukan perlindungan hukum ke Bareskrim Polri terkait kasus penembakan. Tak hanya itu, pihaknya sudah melapor ke Divisi Propam Polri terkait dugaan ketidakprofesionalan penyidik dalam kasus ini.
Baron menambahkan dampak dugaan teror oleh CNA membuat karyawan dan petinggi PT BMB ketakutan. Sehingga aksi penjarahan buah sawit di area Kebun PT BMB serta penguasaan wisma milik PT BMB oleh orang-orang yang diduga terkait dengan CNA, masih berlangsung sampai sekarang.
“Semua dugaan tindak pidana, mulai dari penjarahan buah sawit dan didudukinya mes oleh orang-orang yang terkait dengan CNA, sudah dilaporkan ke Polres Gunung Mas, tetapi sampai saat ini, tidak ada tindakan hukum dari polisi," kata dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Gunung Mas AKP John Digul Manra meyakini pihaknya telah menangani kasus tersebut sesuai SOP.
Digul bahkan menyampaikan tidak ada laporan resmi diterima pihaknya dalam kasus ini, sehingga penyidik menangani kasus ini berupa laporan informasi dari masyarakat.
"Ya enggak apa-apa (laporan ke Propam Polri), silakan saja. Tetapi kan kami sudah bekerja sesuai SOP. Itu kan sudah kami gelarkan juga, di polres dan polda," kata dia.
Salah satu pegiat antikorupsi, Saor Siagian menyoroti pentingnya pengawasan atas pemberian izin pemegang senjata api terhadap para terpidana.
Khususnya yang memiliki latar belakang terlibat kasus extra ordinary crime, salah satunya tindak pidana korupsi.