Pelatih Arema Berharap Ada Kompetisi Reguler
jpnn.com - MALANG – Tahun 2015 masa yang suram bagi pemain dan pelatih sepakbola. Kekisruhan yang terjadi antara pemerintah dengan PSSI, membuat kompetisi sepakbola di Indonesia vakum selama setahun. Memasuki tahun baru 2016, mereka berharap polemic yang terjadi bisa berakhir, sehingga kompetisi bisa kembali digelar.
Salah satu harapan itu datang dari pelatih Arema Cronus, Joko ‘Gethuk’ Susilo. Ia berharap PSSI bisa memutar kembali kompetisi yang telah vakum. Sebab kompetisi merupakan sumber penghidupan untuk semua orang. Tidak hanya pelatih dan pemain, tetapi juga masyarakat secara luas.
“Harapan saya, jelas kompetisi bisa diputar kembali. Tidak tahu siapa yang megang dan tidak tahu bagaimana caranya. Sebagai pecinta sepakbola, jelas kami berharap segera ada kompetisi lagi,” ungkap Joko Susilo kepda Malang Post (grup JPNN).
Ia menilai, kevakuman kompetisi sepakbola yang terjadi, karena bentrok antara pemerintah dengan PSSI. Selama setahun berlalu, semoga permasalahan yang terjadi sudah selesai. Pemerintah serta PSSI bisa segera berdamai, sehingga bisa bersama-sama memikirkan kemajuan sepakbola di Indonesia.
“Kita ini sama-sama orang Indonesia. Pemimpin-pemimpin yang mengajari kita harus bersatu. Kalau pemimpin tidak mau bersatu, sangat ironis. Karena di sekolah-sekolah mulai Sabang sampai Merauke selama ini selalu didengungkan oleh pemimpin untuk selalu bersatu,” ujarnya.
Jika kompetisi sudah berjalan normal, lanjutnya maka pelatih dan pemain sepakbola tidak akan gelisah. Karena sepakbola adalah pekerjaan mereka selama ini. Selain itu, nantinya juga akan ada tujuan pasti.
“Namun tentunya kami juga setuju dengan hal-hal yang kurang baik untuk diberantas. Perbaikan sepakbola harus tetap ada dan dilakukan. Tetapi sampai saat ini, antara pemerintah dengan PSSI masih belum bersatu. Buktinya, belum pernah mereka duduk bareng,” paparnya (agp/jon)