Pelesiran ke Manado, Jangan Lupa Lampu-lampu, Ada Juga Klappertaart
jpnn.com - Pelesiran ke Manado, Sulut, tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati sajian kulinernya. Apalagi saat Ramadan, banyak pedagang musiman muncul menawarkan penganan khas.
Mesya Mohamad, Manado
KOTA Manado tidak hanya terkenal keindahannya alam lautnya. Kelezatan kulinernya sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara maupun domestik.
Di saat Ramadan seperti ini, kampung-kampung ramai dengan kue-kue khas yang muncul saat bulan puasa. Mulai dari Lampu-lampu (kue yang adonannya mirip agar-agar, di bawahnya ditaruh gula merah dengan wadah daun pandan ukuran besar), koyabu, nasi jaha, lalampa, apang putih, apang bakar, balapis, bobengka, panada, panekuk (dadar gulung), klappertaart, biapong unti, olibol,, kukis tolu, cantik manis, onde-onde pulo, brudel, dan lainnya.
Sebenarnya kue-kue itu selalu tersedia setiap saat. Namun di hari biasa, pengunjung harus mencarinya di toko-toko kue. Nah, kalau Ramadan, pembeli tidak perlu jauh-jauh ke toko.
Sebab, di setiap kampung menyediakannya di kantin Ramadan. Harganya pun dijamin lebih murah dibandingkan toko. Rerata harganya Rp 2.500 sampai Rp 3.000 per biji.
Klappertaart mini. Foto: Mesya/JPNN.com