Pelihara Kesehatan Mata, Ini Penyebab Utama Kebutaan
jpnn.com - JAKARTA - Gangguan penglihatan dan kebutaan merupakan permasalahan yang perlu ditangani.
Sebab, kondisi gangguan penglihatan dan kebutaan dapat memengaruhi kualitas hidup manusia Indonesia. Saat ini, gangguan penglihatan mata banyak terjadi pada anak-anak.
Penyebabnya adalah gangguan refraksi yang ditimbulkan akibat perubahan pola hidup yang serba mengandalkan teknologi atau kecanduan gadget. Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap proses penerimaan informasi dalam kegiatan belajar. Pada akhirnya, bila gangguan refraksi pada anak usia sekolah tidak dikoreksi maka akan berakibat fatal, yakni penurunan kecerdasan dan prestasi belajar.
"Untuk itu deteksi dini atau screening gangguan refraksi pada anak, khususnya anak sekolah dasar sangat penting dilakukan," tutur Menteri Kesehatan Prof DR dr Nila F Moeloek, Sp.M (K).
Menteri Kesehatan menghimbau kepada segenap gubernur, bupati dan wali kota di seluruh Indonesia untuk mendukung pelaksanaan “Gerakan Penanggulangan gangguan Penglihatan dan Kebutaan” dengan melibatkan seluruh pihak, baik masyarakat, swasta, LSM, profesi, asosiasi, maupun insititusi pendidikan.
Sosialisasi tersebut, lanjutnya, merupakan upaya penyampaian informasi kepada seluruh masyarakat, bahwa masalah kebutaan merupakan masalah utama kesehatan masyarakat di dunia yang dapat dicegah, diobati dan direhabilitasi.
Meningkatkan kepedulian semua pihak akan pentingnya pencegahan dan penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan, melalui kegiatan promotif, screening atau deteksi dini gangguan penglihatan dan kebutaan di masyarakat, yang ditindaklanjuti dengan tindakan korektif atau pengobatan yang tepat.
"Jangan abaikan masalah gangguan penglihatan dan kesehatan mata sekecil apapun masalahnya. Periksakan mata Anda apabila dirasakan ada gangguan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat," ujarnya.