Peluncuran Gerakan Indonesia Bersih, Identitas Nasional Aksi Bersih dan Pengelolaan Sampah
Oleh karena itu perlu diberikan edukasi yang bermanfaat dan konsisten bagi masyarakat Indonesia, agar masyarakat lebih sadar lagi untuk peduli pada masalah sampah ini dan mau untuk mengambil langkah nyata.
Pada kesempatan yang sama, Laksmi Wijayanti mengatakan, bahwa budaya bersih-bersih itu sebenarnya merupakan budaya Indonesia sejak dahulu, namun dilalaikan.
"Melalui gerakan Indonesia bersih ini, diharapkan menjadi suatu gerakan yang mengingatkan Indonesia akan budaya baik yang pernah ada. Gerakan ini merupakan bagian dari revolusi mental, jadi bukan hanya mengurangi sampah tapi menangani atau mengelola sampah," harapnya.
Menurut Laksmi, KLHK telah memfasilitasi berbagai pemangku kepentingan untuk melakukan inisiatifnya, seperti bank sampah yang ada di masyarakat.
Gerakan ini harus dari kesadaran pemangku kepentingan. Target secara nasional, KLHK menyasar lokasi strategis seperti pesisir laut, dimana menjadi wilayah tumpukan sampah yang mencemari bukan hanya kawasan perairan, tapi kawasan daratan yang berbatasan dengan perairan.
Sementara itu, dalam suatu kesempatan, Menteri LHK, Siti Nurbaya menerangkan, telah banyak program yang dilakukan pemerintah dalam penanganan masalah sampah.
Seperti menyediakan fasilitas TPS 3R, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Program Waste to Energy (PLTS), Instalasi Pengolahan Air Limbah, Sistem Pengolahan Sampah Refuse Derived Fuel ataupun Gerakan Industri Hijau.
"Namun dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa ini tentulah diperlukan perubahan kebiasaan terhadap sampah. Peduli terhadap makanan atau barang yang dibeli, tidak hanya isinya tetapi juga bungkus/ kemasannya. Untuk itu, saya sangat berharap bahwa kita semua selaku masyarakat Indonesia yang bertanggung jawab dapat berperan serta mengambil bagian dalam mendukung Gerakan Indonesia Bersih ini dengan menjadi contoh nyata sebagai manusia yang peduli akan kebersihan lingkungannya,” imbau Menteri Siti.