Pemadaman Listrik di Kawasan Industri, Pengusaha: PLN Batam tak Profesional
Dia meminta jika PLN ada problem dalam mensuplai listrik ke kawasan industri, lebih baik jujur saja. "Jepang dan Singapura sudah teriak-teriak. Sudah investasi besar-besaran, tidak ada jaminan," ungkapnya.
Sedangkan Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Ok Simatupang menilai PLN Batam masih belum profesional dalam bidangnya dan meminta agar pengelola listrik di Batam itu belajar dari kawasan industri lokal seperti Panbil dan Tunas, atau industri di Jawa seperti Cikarang bagaimana cara mengelola listrik untuk mengakomodir kebutuhazn industri.
"Banyak juga kawasan industri di Batam tak punya genset. Jadi ketika pekerja disuruh pulang, tak mungkin disuruh balik," paparnya.
Hal ini sudah terjadi berulang kali. HKI sudah mendapat banyak aduan dari anggotanya. "Kalau terlalu sering ini tak bisa ditolerir. Kami sudah lapor ke pemerintah kota dan BP Batam terkait ini. Infrastruktur listrik itu sangat penting bagi kami," ungkapnya.
Selain pemadaman listrik, hal lain yang sering dikeluhkan adalah waktu dimana tegangan tiba-tiba menurun atau istilahnya yakni power bip.
"Ketika power bip terjadi, maka banyak barang yang jadi reject. Mengapa. Karena mesin-mesin sudah disetting agar jalan pada tegangan tertentu," jelasnya.
Sedangkan dari pihak BP Batam yang diwakili Deputi III BP Batam, Dwianto Eko Winaryo belum bersedia untuk berbicara mengenai hal ini. Tapi dari hasil pertemuan ini, BP akan memfasilitasi pertemuan antara PLN dan HKI Kepri dalam waktu dekat.
Humas PLN Batam, Yoga Perdana mengatakan perbaikan mesin di Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Panaran ternyata memakan waktu lebih lama dari perkiraan. Jika sebelumnya PLN Batam menjanjikan mesin tersebut akan bekerja optimal kembali pada 24 April, tetapi dalam perkembangannya baru akan beoperasional pada 30 April mendatang. Dengan kata lain pemadaman bergilir akan semakin panjang.