Pemain Barito Putera Ini Menyesali Sikap Indisiplinernya
"Saya berjanji setelah program pembinaan ini saya tidak melakukan hal yang sama. Saya sangat menyesal karena kasus ini gara-gara kesalahan saya sendiri," kata dia menambahkan.
Manajemen Barito berharap selama di pesantren Yudha bisa merenungi kesalahannya dan mengembalikan mental yang sempat terpuruk. Meski begitu, Yudha tetap akan dibekali latihan mandiri dengan mendatangkan khusus tim pelatih untuk mendampinginya.
Yudha pun mengakui membawa beberapa perbekalan saat akan menjalani pembinaan mental dari sisi kerohanian itu. Selain perlengkapan ibadah, pemain bertahan Laskar Antasari itu juga membawa perlengkapan latihannya.
“Manajemen dan tim pelatih membuatkan saya program latihan buat menjaga kondisi di sana. Nanti juga ada pelatih dari Barito Putera yang mendampingi saya selama berlatih di pesantren," kata dia.
Sementara itu teman sekaligus kerabat Yudha, Ridwan Awaludin berharap Yudha bisa memetik pelajaran dari kesalahannya, sebab sangat disayangkan peluang tampil di Piala Asia U-19 dan Piala Dunia U-20 terbuang sia-sia.
Ridwan yang sempat membela Persebaya dan kemudian memutuskan pensiun dini mengatakan bahwa pemain asal Bogor tersebut memiliki potensi besar untuk menembus skuad inti timnas U-19.
Namun kesalahan fatal karena berada di sebuah tempat hiburan dan telat menjalani latihan pagi harus dibayar mahal oleh pemain jebolan Garuda Select tersebut.
"Aku ikut prihatin dengan kejadian ini sampai harus indisipliner. Dia mungkin ga bisa atur emosional hingga dia ke arah yang negatif. Yang saya tahu sejak Yudha dipanggil timnas U-19 dan Garuda Select, dia selalu di inti jadi sangat disayangkan," kata dia.