Pembangunan Infratruktur Transportasi dengan Skema KPBU Sangat Diperlukan
jpnn.com, JAKARTA - Proyek pembangunan Bandara Singkawan, Kalimantan Barat mulai ditawarkan ke investor swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP).
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menjelaskan, bahwa pembangunan infratruktur transportasi dengan skema KPBU sangat diperlukan dalam keadaan ekonomi Indonesia saat ini.
Thomas menerangkan pembangunan infrastruktur di Indonesia harus tetap dilakukan untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia dengan negara-negara lain.
“Pembangunan infrastruktur harus jalan terus. Dengan skema KPBU ini, diharapkan bisa menjadi terobosan menopang daya saing bangsa kita dan mengatasi keterbatasan APBN kita untuk membangun infrastruktur,” ungkap Thomas.
Sedangkan Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan, pembanguan tersebut sebagai wujud dari mimpi masayarakat Kota Singkawang terhadap kesediaan akses transportasi.
Selain itu kecepatan waktu juga sangat diperlukan masyarakat dalam menunjang perkembangan ekonomi di Kota Singkawang dan wilayah sekitarnya.
“Bandara Singkawang sudah siap dan layak dibangun untuk memenuhi impian masyarakat Singkawang khususnya dan masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya. Mimpi itu adalah mimpi ketersediaannya akses dengan efisien daripada akses yang ada pada saat ini, kecepatan waktu sangat diperlukan untuk menunjang perkembangan berbagai kegiatan ekonomi di kota Singkawang dan di wilayah sekitarnya,” ucap Tjhai.
Sebagai informasi, Kota Singkawang merupakan kota terbesar kedua di Kalimantan Barat dan merupakan kota pariwisata, perdagangan dan jasa. Kota singkawang terletak strategis di pesisir utara Kalimantan Barat dan berbatasan dengan Kab. Sambas di sebelah utara, berbatasan dengan Kab. Bengkayang di sebelah Selatan dan Timur, serta perbatasan dengan Laut Cina selatan atau Laut Natuna di sebelah baratnya.