Pembangunan Proyek Jembatan Holtekamp Jayapura Dilanjutkan
jpnn.com, JAYAPURA - PT PP saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan Jembatan Holtekamp, Jayapura yang menghubungkan daratan Holtekamp dengan daratan Hamadi, dengan panjang bentang utama jembatan mencapai 433 meter, sementara jembatan bentang pendekat mencapai 900 meter.
Jembatan Holtekamp dikerjakan dengan metode yang pertama kali dilakukan di Indonesia, yakni strand lifting (full span).
"Metode ini mempertimbangkan faktor risiko kegempaan di lokasi proyek yang tergolong tinggi, sehingga akan sangat riskan bila proses pelaksanaan dikerjakan sepenuhnya di site. Konsep utama metode ini adalah mengerjakan proses pemasangan secepat mungkin untuk mengurangi risiko gempa yang terjadi," ujar Dirut PT PP Tumiyana.
Mengingat faktor risiko tersebut, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental dilakukan di Pasuruan oleh PT Bromo Steel Indonesia, anak usaha dari PT Boma Bisma Indra (Persero).
Sedangkan final assembly atau perangkaian seluruh segmen menjadi rangka jembatan utuh dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, yang memiliki fasilitas memadai dan dilengkapi pelabuhan.
Tumiyana menyatakan bahwa proyek Jembatan Holtekamp merupakan contoh sinergi BUMN, dengan Konsorsium PT PP, yakni PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya sebagai Kontraktor Utama, pekerjaan pengelasan baja bentang utama secara segmental oleh PT Boma Bisma Indra, sedangkan final assembly dan loadout dilakukan di workshop PT PAL Indonesia .
Tumiyana menjelaskan, proses pengangkatan dan pemasangan center span pada pembangunan Jembatan Holtekamp Jayapura sempat terhenti terkait adanya moratorium atau penghentian sementara pekerjaan konstruksi layang (elevated).
Namun, karena kondisi cuaca dan ombak diperkirakan baik, pekerjaan pemasangan rangka jembatan tersebut dilanjutkan.