Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemerintah Australia Tengah Mempertimbangkan Pengampunan Bagi Pekerja Ilegal

Senin, 05 Oktober 2020 – 21:29 WIB
Pemerintah Australia Tengah Mempertimbangkan Pengampunan Bagi Pekerja Ilegal - JPNN.COM
Pemerintah Australia serius mempertimbangkan apakah akan memberikan pengampunan bagi pekerja ilegal. (Stephanie Anderson)

Namun baru Juli lalu, beberapa bulan setelah Australia menutup perbatasan internasional karena pandemi, Menteri Pertanian Victoria Jaclyn Symes meminta kepada pemerintah pusat untuk memberi pengampunan.

Hal itu perlu dilakukan untuk mengantisipasi kurangnya pekerja di musim panen buah dan sayuran dalam beberapa bulan mendatang.

Menteri Pertanian negara bagian Australia Barat Alannah MacTiernan juga mendukung usulan tersebut.

Menteri Littleproud mengatakan amnesti adalah masalah yang kompleks sehingga keputusan tidak bisa diambil dengan tergesa-gesa.

"Negara bagian harus mengerti bahwa permasalahannya lebih kompleks, sehingga kami harus mengerti semuanya sebelum mengambil keputusan," kata Littleproud.

"Kami akan melihat ini dari sudut pandang keamanan tetapi juga akan melihat dari sudut pandang tenaga kerja dan juga mencoba mengatasi masalah eksploitasi terhadap pekerja di negeri ini."

Menteri Littleproud mengatakan ia tidak percaya bahwa sektor pertanian Australia dikenal sebagai sektor dengan pekerja ilegal yang sangat banyak.

Pemerintah Australia Tengah Mempertimbangkan Pengampunan Bagi Pekerja Ilegal Photo: Menteri Pertanian David Littleproud mengatakan masalah pekerja gelap di sektor pertanian tidaklah jauh lebih besar dibandingkan industri lain. (ABC)

 

Pemerintah Australia sedang serius mempertimbangkan untuk memberi pengampunan atau amnesti terhadap pekerja ilegal sehingga mereka bisa bekerja dengan resmi tanpa khawatir akan dideportasi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close