Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemerintah Canangkan Sagu Sebagai Gerakan Diversifikasi Pangan Sehat

Selasa, 20 Oktober 2020 – 19:29 WIB
Pemerintah Canangkan Sagu Sebagai Gerakan Diversifikasi Pangan Sehat - JPNN.COM
Ilustrasi sagu. Foto: Kementan

"Pemerintah terus mendorong diversifikasi produk dan konsumsi agar dapat menjaga ketahanan pangan nasional. peningkatan diversifikasi pangan lokal dilakukan melalui penyebaran inovasi produk produk pangan yang sehat dan bergizi sehingga dapat memberikan opsi kepada masyarakat untuk mengkonsumsi berbagai lainnya selain beras," katanya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Momon Rusmono, mengatakan bahwa makanan sagu bisa menjadi alternatif pangan sehat dan bergula rendah yang bisa dikonsumsi masyarakat Indonesia.

Berkaitan dengan hal ini, kata Momon, pemerintah baru saja mengoptimalkan lahan sagu seluas 314.000 hektare.

"Dari 5,5 juta hektare, baru 314.000 hektare saja yang digunakan, itu pun dengan provitas 3,57 ton per hektare, yang sebenarnya bisa ditingkatkan lagi jadi 10 ton," katanya.

Menurut Momon, provitas yang rendah disebabkan lebih kepada metode pengolahan yang masih tradisional. Untuk itu, Kementan sedang menyiapkan beberapa kebijakan agar optimalisasi sagu menjadi bahan pangan pokok alternatif pengganti beras.

"Kebijakan itu berupa perluasan area tanaman sagu serta upaya peningkatan produktivitas dan peningkatan kualitas dari sagu itu sendiri. Untuk produktivitas ini tentu teman-teman LitBang agar provitas meningkat, lalu kualitas ditingkatkan melalui fasilitasi sarana prasarana sagu dan diversifikasi produk tidak hanya untuk papeda namun juga yang lain," katanya.

Di tempat yang sama, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan mengaku optimistis bahwa Provinsi Papua Barat mampu mengembangkan sagu dengan pesat.

Apalagi luas areal sagu di Provonsi Papua Barat mencapai 510 ribu dan baru digarap sebagai dusun dan kebab sagu seluas 20 ribu hektare atua sekitar 3,9 persen.

Pemerintah berupaya memprioritaskan pengembangan industri sagu berbasis perkebunan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close