Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemerintah Diminta Naikkan BBM Bulan Ini

Minimal Rp 1.500 Untuk Ringankan Kabinet Baru

Rabu, 13 Agustus 2014 – 08:35 WIB
Pemerintah Diminta Naikkan BBM Bulan Ini - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Menjelang akhir pemerintah, kabinet presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus mendapat desakan untuk menaikkan kembali harga BBM bersubsidi. Hal tersebut dikarenakan selisih harga BBM bersubsidi sudah jauh dari harga keekonomian.

Pengamat ekonomi Faisal Basri mengatakan, pihaknya meminta kabinet incumbent untuk menaikkan harga BBM bersubsidi Agustus ini. Hal tersebut untuk diakui perlu dilakukan untuk memperbaiki kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Pemerintah sudah seharusnya menaikkan harga BBM. Sebenarnya, Premium itu sudah mencapai Rp 6.000 pada 2008. Tapi diturunkan menjadi Rp 4.500. Jadi, sekarang itu hanya kembali ke kondisi 2008. Jadi, harusnya dinaikkan sekali lagi," ungkapnya di Jakarta kemarin (12/8).

Soal besaran, dia mengusulkan adanya kenaikan sebesar Rp 1.500 per liter. Dengan begitu, harga premium bakal menjadi Rp 8.000 per liter dan harga solar bersubsidi menjadi Rp 7.000 per liter.

"Dengan begitu, kabinet baru nanti hanya perlu menaikkan Rp 1.000 lagi. Dengan begitu, subsidi tak akan memberatkan," terangnya.

Dia menegaskan, sistem subsidi BBM di Indonesia bisa diibaratkan kanker. Hal tersebut seiring menurunnya produksi minyak mentah dan naiknya harga minyak mentah di Indonesia. Di sisi lain, kebutuhan masyarakat terhadap beberapa jenis BBM di Indonesia perlahan terus meningkat. Hal tersebut memicu impor BBM yang menghabiskan dana banyak bagi dunia.

"Produksi minyak mentahs ekarang sudah sampai di bawah 800 ribu barel per hari (bph). Dengan konsumsi yang naik, jelas impornya akan semakin besar. Itu yang membuat banyak permaslahan di Indonesia," jelasnya.

Dari kondisi itu, lanjut dia, pemerintah sering menjadikan bertambahnya kendaraan sebagai alasan bertambahnya impor. Namun, dia menilai jumlah kendaraan di Indonesia masih belum pada tahap yang parah. Hal tersebut ditunjukkan dalam tingkat kepadatan roda empat di Indonesia.

JAKARTA - Menjelang akhir pemerintah, kabinet presiden Susilo Bambang Yudhoyono terus mendapat desakan untuk menaikkan kembali harga BBM bersubsidi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News