Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemerintah Jokowi Dinilai Gagal Bangun Kemandirian dan Kedaulatan Pangan

Jumat, 06 Januari 2023 – 16:58 WIB
Pemerintah Jokowi Dinilai Gagal Bangun Kemandirian dan Kedaulatan Pangan - JPNN.COM
Ketua Umum Gerbang Tani Idham Arsyad (kanan) menilai Pemerintahan Jokowi gagal membangun kemandirian dan kedaulatan pangan dalam diskusi yang bertajuk Evaluasi Kebijakan Pertanian-Pangan Jokowi: Indonesia Gagal Daulat Pangan di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (6/1). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Kebangkitan Petani dan Nelayan Indonesia (GERBANG TANI) menilai Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gagal dalam membangun kemandirian dan kedaulatan pangan.

Ketua Umum GERBANG TANI, Idham Arsyad menjelaskan kebijakan untuk melakukan impor beras 500 ribu ton dengan alasan menjaga cadangan nasional serta rencana mengimpor gula putih kristal hampir 1 juta ton menjadi bukti bahwa pemerintahan Jokowi tidak memprioritaskan kemandirian dan kedaulatan pangan.

"Meskipun kedaulatan pangan tercantum dalam program kerja pemerintahan, tetapi dalam praktiknya makin menjauhkan kita mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan," ujar Idham Arsyad dalam diskusi yang bertajuk Evaluasi Kebijakan Pertanian-Pangan Jokowi: Indonesia Gagal Daulat Pangan di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (6/1).

Dia juga menjelaskan kehadiran UU Cipta Kerja menunjukkan bahwa pemerintahan Jokowi mengandalkan impor sebagai tumpuan dari ketahanan pangan. 

Pasalnya, Idham menilai UU Cipta Kerja menjadikan impor pangan menjadi prioritas ketersediaan pangan nasional. 

"Padahal dalam UU Pangan, impor adalah pilihan terakhir jika produksi dalam negeri dan cadangan pangan nasional tidak cukup. Sehingga, tidak mengherankan jika impor selalu menjadi kebijakan untuk menjaga ketersediaan pangan," jelasnya. 

Idham juga menyebutkan Indonesia sebagai negara agraris tidak mampu melakukan pemetaan, konsolidasi lahan, dan peta produksi secara nasional. 

"Food Estate sampai saat ini terbengkalai dan tidak jelas bagaimana program itu memenuhi kebutuhan pangan nasional, program-program skala nasional hanya menghabiskan anggaran negara, dan tidak berkontribusi secara nyata terhadap ketersediaan pangan apalagi kedaulatan pangan," jelas dia.

Ketua Umum Gerbang Tani Idham Arsyad menilai Pemerintahan Jokowi gagal membangun kemandirian dan kedaulatan pangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close