Pemerintah Rombak 33 Dubes
Fit and Proper Test Berlangsung TertutupSelasa, 23 Agustus 2011 – 08:55 WIB
Roy menjelaskan, dalam ajang fit and proper test kemarin, sebagian besar calon dubes masih banyak yang pamer ilmu terkait kondisi umum negara yang bakal ditempati. Misalnya, ngomong masalah luas negara, jumlah penduduk, potensi WNI yang ada, batas-batas wilayah, dan kondisi demografis lainnya. Menurut Roy, pemaparan itu tidak terlalu penting. Yang lebih utama, kata dia, adalah visi dan misi atau agenda diplomasi.
Pakar telematika itu menjelaskan, di beberapa negara ada agenda penting yang harus dipaparkan jelas tentang agenda diplomasi RI. Misalnya di Singapura tentang perjanjian ekstradisi, di Vietnam tentang perjanjian perdagangan, di Iran tentang sikap Indoneisa terhadap kebijakan nuklir setempat, sedangkan di Azerbeizan diplomasi terkait kerjasama membangun negara pecahan Uni Soviet.
Dalam pembahasan ini, Komisi I memiliki tiga skenario. Pertama, Komisi I akan menyepakati usulan calon dubes yang dilayangkan presiden. Kedua, Komisi I akan sepakat dengan catatan mengacak lagi sebagian nama dan negara tujuan penempatan. "Kami tentu punya pertimbangan sendiri," tuturnya. Pertimbangan diantaranya adalah pernah bertugas di negara-negara yang sesuai usulan presiden. Skenario ketiga adalah, Komisi I secara terang-terangan monolak nama yang diusulkan presiden. (wan)