Pemerintah Tertarik Pasarkan Pengobatan Alternatif
Ponari Urung Ditampilkan di Pertemuan Dewan Gubernur ADBJumat, 24 April 2009 – 18:12 WIB
“Kita tidak hadirkan dukun karena dukun itu pakai propaganda. Ketidakbenaran dalam propaganda itu sangat besar. Tetapi kalau pengobatan alternatif akan kita cluster di jasa medic. Faktanya, banyak orang dari level tinggi sampai rendah butuh itu. Nha ini yang mau kita lihat potensi ekonominya,” imbuhnya.
Bercermin pada pengalamannya saat tinggal di Amerika Serikat, Edy mengaku heran jika voodoo juga laris di negara yang sudah sangat modern itu. “Nha di Indonesia yang lebih dari voodoo itu banyak, lebih unik dan beragam. Seperti debus, itu kan bagaimana cara kita menjualnya,” cetusnya.
Bahkan menurut Edy, menjual jasa pengobatan alternatif juga relatif lebih mudah. “Kita tidak perlu trader di Singapura apalagi menggaet jasa perusahaan dagang internasional seperti kalau kita menjual karet dan kelapa sawit,” ulasnya.(ara/jpnn)