Pemilih Loyal Ganjar Hanya 30%, Sudirman Said Siap Rebut 70%
Namun, dia meminta semua organ pendukung Ganjar-Taj Yasin tidak berleha-leha dan meremehkan kekuatan lawan.
”Apa pun kondisinya, kami tetap waspada, nggak boleh takabur, nggak boleh riya, nggak boleh congkak,” jelasnya.
Kekuatan parpol koalisi yang melibatkan PDIP, PPP, Nasdem, Demokrat, Golkar, dan Hanura harus dijaga. Bahkan, di internal PDIP sendiri, harus bisa dipastikan tetap terjaga.
Sebab, banyak kader yang kecewa karena tidak mendapat rekomendasi dari partai. Rekomendasi dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri justru jatuh pada kader partai lain yang tidak ikut mendaftar di PDIP.
Menurut Pacul, itu wajar dan tidak akan berlangsung lama. ”Ketika keputusan sudah dibuat, nggak ada yang aneh-aneh. Kader PDI Perjuangan itu tegak lurus, kecewa paling sebentar. Kalau ketua umum bilang A, ya A semua. Kalau merasa hebat kemudian keluar dari PDIP, tewas dia,” katanya.
Pacul juga mengklaim paslon mereka punya banyak keunggulan. Sebab, Ganjar dan Taj Yasin adalah putra asli Jateng dan telah banyak mengabdi untuk Jateng.
”Lha dia (Sudirman) dulu itu nyambut gawe opo buat Jateng, kenal apa sama Jateng. Kalau ingin begini-begini di Jateng, mohon izin ya, pasti itu hasil membaca,” kelakarnya.
Bagaimana dengan kasus e-KTP yang ikut menyeret Ganjar sebagai saksi? Pacul tak mengkhawatirkannya. Alasannya, sebelum menunjuk Ganjar sebagai calon gubernur, tentu sudah dilakukan observasi mendalam.