Pemindahan Ibu Kota Negara Jangan Sekadar Wacana
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi V DPR Marwan Jafar sepakat apabila ibu kota dipindahkan. Apalagi menurutnya pemindahan ibu kota sudah diwacanakan sejak lama.
Wacana pemindahan ibu kota kata Marwan, sudah ada sejak jaman Bung Karno. Kala itu, Bung Karno mewacanakan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kemudian wacana itu berlanjut di era kepemimpinan Soeharto. Saat itu, Pak Harto mewacanakan di Jonggol.
​
Oleh karena itu, Marwan menjelaskan, saat ini yang diperlukan adalah roadmap dan realisasi wacana tersebut. Sebab, sudah banyak masalah kependudukan melanda Jakarta seperti persoalan kemacetan dan kepadatan penduduk.
"Ibu kota Jakarta sudah sangat padat. Karena itu sekarang tinggal bagaimana keseriusan menata atau memindahkan ibu kota," kata Marwan saat dihubungi, Senin (9/9).
Ia menjelaskan, untuk merealisasikan wacana tersebut memang tidak mudah. Sebab perlu ada kajian dari para ahli dan opsi-opsi daerah yang dipilih menjadi ibu kota.
"Memang tidak mudah, tapi harus dimulai diimplementasikan. Tentu ini orientasinya jangka panjang," kata Marwan yang juga menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencuatkan kembali isu pemindahan ibu kota. Pernyataan itu disampaikan setelah dia mengamati kesuksesan pemindahan ibu kota Kazakhstan yang belum lama ini dikunjungi SBY.
Dalam akun @SBYudhoyono, SBY mengatakan sedang membentuk tim kecil untuk membahas kemungkinan pemindahan pusat pemerintahan ke kota lain.
"Kazakhstan sukses pindahkan ibu kota Astana, 4-5 tahun lalu, diam-diam presiden pikirkan kemungkinan bangun pusat pemerintahan di luar Jakarta," kata SBY lewat twitter, Sabtu (7/9) lalu. (gil/jpnn)