Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pemkab Bekasi Kewalahan Atasi Sampah

Minggu, 13 Oktober 2019 – 10:31 WIB
Pemkab Bekasi Kewalahan Atasi Sampah - JPNN.COM
Armada truk pengangkut sampah Kabupaten Bekasi membuang sampah di TPA Burangkeng. Foto: Pradita Kurniawan Syah/Antara

jpnn.com, CIKARANG - Sampah menjadi persoalan utama di kota-kota besar. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, mengaku kewalahan mengatasi masalah.

"Penyebab utama sampah berserakan karena kami kekurangan armada truk pengangkut sampah," kata Kabid Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Dodi Agus Supriyanto di Cikarang, Minggu (13/10).

Menurut Dodi, idealnya pemerintah daerah memiliki setidaknya 320 armada truk pengangkut sampah. Tetapi kini baru ada 111 truk sampah dengan total 1.112 petugas kebersihan.

Dengan 111 truk sampah itu, kata Dodi, pihaknya hanya mampu mengangkut sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Burangkeng sebanyak 850 ton sampah dari total 2.400 ton sampah yang dihasilkan warga Kabupaten Bekasi dalam sehari.

"Sampah yang tidak terangkut ada yang terkelola melalui bank sampah yang jumlahnya 170 unit. Ada juga masyarakat yang membuang ke kali dan ke TPS liar," katanya.

Dari 320 kebutuhan ideal truk sampah itu setiap Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sedianya memiliki 36 hingga 45 truk sampah namun saat ini baru ada 15 hingga 20 unit armada.

"Jumlah kendaraan yang ada rata-rata dibagi tiga kecamatan jadi rata-rata tiap kecamatan dapat kurang lebih enam hingga tujuh unit, itu per kecamatan loh. Satu kecamatan kan punya 10 sampai 12 desa, wilayahnya luas," ungkapnya.

Selain keterbatasan armada truk sampah minimnya petugas kebersihan juga menambah deretan permasalahan penanganan sampah di wilayah berpenduduk 3,9 juta itu ditambah daya tampung TPA Burangkeng yang sudah melebihi kapasitas.

Salah satu penyebab utama sampah berserakan karena Pemkab Bekasi kekurangan armada truk pengangkut sampah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News