Pemkab Relokasi 250 Kepala Keluarga Korban Galodo Solsel
“Hal itu sekaligus bertujuan mengecek apakah pascabencana ini, masih ada aktivitas pembalakan hutan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Melihat kondisi Batang Lolo yang tidak begitu besar, kata Muzni, maka akan sulit dipercaya luapannya bisa menghanyutkan kayu-kayu yang berskala besar hingga menghantam perkampungan warga.
“Kita tidak menyangka Batang Lolo yang tidak begitu besar ini dapat menghanyutkan kayu-kayu besar seperti yang kita lihat hari ini. Kalau tidak ada aktivitas penebangan hutan di bagian hulu sungai, tentu hasilnya tidak sedahsyat ini,” imbuhnya.
Seperti dilansir Padang Ekspres (Jawa Pos Group) dari Pemkab Solsel, warga yang tinggal di pinggiran Batang Lolo sekitar 250 KK. Wali Nagari Pakan Rabaa Tengah Zulfikar Erawandi menyebutkan, ketika terjadi banjir bandang Kamis pekan lalu, semua warga tersebut terdampak.
“Dampak lainnya, sekarang adalah 25 hektare sawah warga yang tersisa dan terancam kekeringan. Sedangkan 50 hektare lainnya sudah rusak akibat banjir. Irigasi yang mengairi sawah warga mengalami kerusakan. Lalu sekarang sungai tidak bisa lagi dimanfaatkan karena sudah mengalami pendangkalan bahkan beralih dari jalur aliran sebelumnya,” bebernya.
Pihaknya berharap Pemkab Solsel secepatnya bisa membangun saluran irigasi atau mencarikan solusi lain, sehingga sawah yang masih tersisa itu bisa dialiri dan dipanen masyarakat.(cr19)