Pemkot Bekasi Terus Rekrut Tenaga Kontrak
jpnn.com, BEKASI - Meski menuai protes sejumlah kalangan, lantaran jumlahnya dituding kebanyakan, tapi jumlah Tenaga Kerja Kontrak (TKK) yang bekerja di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Bekasi bakal terus ditambah.
Pemerintah daerah setempat berdalih, penambahan guna mengantisipasi PNS yang pensiun dan mencegah terjadinya kekurangan pegawai. Salah satunya di bidang pendidikan. Tahun ini, sekitar 500 guru PNS yang bakal memasuki masa pensiun.
Dikhawatirkan bila tidak ada penambahan jumlah TKK, maka kekurangan tenaga sumber daya manusia (SDM) untuk melayani warga mengancam wilayah tersebut.
”Kami baru saja mengevaluasi jumlah guru. Kota Bekasi masih membutuhkan ratusan guru. Jangan samakan Kota Bekasi dengan Ciamis yang penduduknya sedikit, dan juga anak sekolahnnya sedikit. Kota Bekasi ini penduduknya 2,7 juta,” terang Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Senin (15/10).
Dia menambahkan, dengan jumlah penduduk 2,7 juta jiwa membuat volume kerja pemerintahan daerah (pemda, Red) sangat tinggi. Apalagi, kata Rahmat juga, penambahan TKK untuk bidang pendidikan guna mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM).
Meski begitu, Rahmat mengakui sebelum menambah TKK akan berupaya mengefektifkan sumberdaya yang ada. Selain itu dia juga menegaskan, TKK yang tidak mampu bekerja dengan baik akan terdegradasi atau kontrak kerjanya tidak diperpanjang lagi.
"Seumpamanya, kita butuh orang-orang teknis maka yang tidak mampu akan terdegradasi. Makanya dituntut sumber daya TKK yang bagus,” paparnya. Rahmat juga menegaskan, sistem perekrutan TKK juga tidak sembarangan.
Perekrutan tenaga kontrak itu akan dilakukan berbasis kemampuan dan kompetensi. Seleksi rekrutmen TKK berdasarkan latar belakang bidang yang dibutuhkan. Misalnya pendidikan yang musti lulusan keguruan. "Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) aja kan, kemarin kita tolong (dengan tambahan TKK, Red) dua ribuan orang, ternyata masih kurang kok,” paparnya juga.