Pemkot Depok Diminta Buka Data ODP & PDP Corona Serta Bangun Sinfokom per Wilayah
Terkait rapid tes yang dilaksanakan, Sahat menilai 2.400 subjek tes itu masih sangat kurang.
"Sampai 2018 saja kita masih menggunakan angka 2,2 juta penduduk Depok. Prosentase jumlah rapid tes jelas saja masih kurang," ucapnya.
Karena itu sambung Sahat, sangat diperlukan keterbukaan data, supaya dedikasi alat ini tepat sasaran, tentunya masyarakat rentan dan juga petugas kesehatan yang bertugas di lapangan.
Selain itu, #depoklawancorona mengharapkan pelaksanaan rapid test dibarengi dengan penguatan kesiapan tenaga medis sekaligus penyediaan kelengkapan proteksi diri seperti APD, masker, dan disinfektan.
Transparansi informasi dan ketepatan komunikasi dalam situasi adalah hal yang penting, termasuk transparansi penggunaan anggaran.
“Di sini kami sama-sama cari solusi, anggaran yang didistribusikan itu juga perlu warga ketahui. Agar juga bisa muncul inisiasi lainnya tentang solusi yang dicari. Kegiatan swadaya warga #depoklawancorona hingga saat ini masih membuat dan mendistribusikan wasfatel portable dan hand sanitizer. Wastafel ditempatkan di tempat-tempat yang masih ramai orang, pinggir jalan, areal parkir yang tidak ada tempat cuci tangan," paparnya.
"Sebaiknya #dirumahaja jika memungkinkan. Mengingat Depok merupakan salah satu wilayah zona merah corona," imbuhnya.(chi/jpnn)