Pemkot Palembang Mengaku Kekurangan Dana untuk Bangun Infrastruktur
jpnn.com, PALEMBANG - Pengembangan pembangunan infrastruktur tahun 2022 di Bumi Sriwijaya mengalami berbagai kendala. Salah satunya terkendala pendanaan yang minim.
"Tapi kami yakin pembangunan akan terdorong dengan pendapatan daerah yang bisa tembus target Rp 1,07 triliun dan dapat tercapai," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang Ratu Dewa dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Sinergi Perencanaan Pembangunan antara pemerintah pusat dan daerah di Hotel Aryaduta, Selasa (18/10).
Untuk mewujudkan kemajuan pembangunan daerah tersebut kata Dewa, Pemkot Palembang membutuhkan bantuan dan sinergi dari pemerintah pusat dan dorongan dari stakeholder lainnya di lingkungan pemerintahan daerah.
"Secara umum tantangan lebih sulit apalagi di era Metaverse, Vuca, revolusi industri 4.0 society 5.0, sedangkan tiap daerah memiliki potensi dan kearifan lokal yang berbeda untuk bisa dimanfaatkan," katanya.
Tak hanya itu lanjut Dewa, tantangan Pemkot Palembang dalam mengembangkan infrastruktur harus menyesuaikan kondisi ekonomi daerah.
"Belum lagi permasalahan sampah dan kemacetan masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) dan ditambah isu kumuh dan regulasinya juga masih jadi kendala kami," tambahnya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda dan Litbang) Palembang, Harrey Hadi mengungkapkan, berbagai kendala yang saat ini sedang dihadapi meliputi persoalan inflasi hingga regulasi yang berubah-rubah.
"Ini menyebabkan daerah dituntut harus berkreatifitas dan bersinergi tidak hanya perencanaan tapi juga pembiayaan," jelasnya.