Pemprov Jabar Turun Tangan Selesaikan Masalah Infrastruktur Cimahi
“Dari kota tidak mampu menyelesaikan, karena jalur air berhubungan dengan Kabupaten Bandung. Sungainya terjadi penyempitan. Kalau dibuka malah banjir ke Kabupaten Bandung,” katanya.
Untuk pembangunan double track jembatan Leuwigajah dan under pass Gatotsubroto, Atty mengaku mengusulkannya demi mengatasi kemacetan yang tiap hari melanda dua kawasan tersebut. Kondisi jalan di Kota Cimahi belum memadai sehingga perlu dukungan dari Pemprov Jabar untuk menyelesaikan masalah kemacetan ini.
“Cimahi itu daerah perlintasan. Makin tinggi jumlah penduduk, lalu lintas makin padat. Cimahi infrastruktur jalannya belum memadai. Dari Pemprov terima kasih bisa fasilitasi,” ucapnya.
Kepala Dinas Bina Marga Jabar M. Guntoro mengatakan, sejumlah proyek yang akan dikerjakan Pemprov Jabar di Kota Cimahi seluruhnya dibiayai dari APBD Jabar. Untuk pembangunan double track jembatan Leuwigajah sepanjang 50 meter akan menyedot anggaran hingga Rp 20 miliar.
Sementara untuk pembangunan underpass Gatot Subroto sepanjang 450 meter akan menghabiskan anggaran hingga Rp 90 miliar. Namun, menurutnya, rencana pembangunan under pass masih tarik ulur. Kota Cimahi menginginkan pembangunan under pass, sementara pemprov ingin membangun fly over karena menyangkut anggaran. “Kalau under pass bisa dua kali lipat anggarannya,” kata dia.
Pada tahun ini, rencana proyek tersebut baru masuk pada tahap DED dan pembebasan lahan. Setiap proyeknya baru dianggarkan sebesar Rp 5 miliar. “Tahun ini tinggal lahannya saja. Anggaran semuanya dari kita. Harusnya kita fisik, mereka pembebasan lahannya,” pungkasnya. (agp/dil/jpnn)