Pemusnahan Ladang Ganja Di Batas Konflik
Lokasi Sulit, Terpaksa Minum Air SungaiRabu, 15 Mei 2013 – 07:11 WIB
Anang kemudian langsung memerintahkan anggotanya untuk berjajar dan mencabut tanaman ganja dengan akar-akarnya. Hasil pencabutan tersebut, langsung dikumpulkan menjadi tujuh tumpukan dengan tinggi sekira empat meter dan langsung dibakar. “Karena ini di daerah terpencil, kita belum bisa mengetahui siapa pemiliknya (ladang ganja). Tapi kita akan terus menyelidiki siapa pemilik ladang-ladang ganja ini,” tutup Anang.
Saat pembakaran, semua yang hadir diwajibkan untuk memakai masker dan menghindari kepulan asap dari pembakaran barang haram tersebut. Hal ini bertujuan agar, orang-orang yang ikut pemusnahan ini tidak terkena efek dari ganja, yakni efek halusinogen.
Selesai pembakaran, semua petugas kembali ke titik pertemuan dan Anang langsung meninggalkan lokasi untuk kembali ke Jakarta sekira pukul 10.00 WIB. Sepeninggal jenderal bintang tiga itu, anggota BNN tersisa kemudian di pimpin Benny untuk lanjut ke lokasi kedua di bagian selatan titik pertemuan. Dengan jarak tempuh sekira satu setengah jam sampai di ujung jalan dengan menggunakan mobil cc besar dan dilanjutkan dengan jalan kaki selama kurang lebih dua jam.