Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Penantian D-dimer

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 08 Februari 2021 – 05:50 WIB
Penantian D-dimer - JPNN.COM
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Swanniwati sendiri seorang pengusaha herbal. Ia menjual ramuan dari Kalteng dan Tiongkok. Kakeknyi Tionghoa kelahiran Tiongkok. Neneknyi orang asli Dayak, Kalteng.

Orang Semarang juga mengenal Swanniwati sebagai orang yang bisa menghilangkan tahi lalat. Dengan ramuan itu. Sudah lebih 30 tahun ia praktik menghilangkan tahi lalat di Semarang.

"D-dimer memang menakutkan para dokter di ICU Covid," ujar Prof Dr Med Puruhito, dr SpB TKV, ahli bedah jantung terkemuka dari Unair Surabaya.

Apalagi keberadaan detail D-dimer masih terus diselidiki. Demikian juga bagaimana mengatasinya.

D-dimer adalah munculnya 'cendol-cendol' di dalam darah. Lapisan protein tertentu dalam darah menyatu dengan 'teman sejenis' sehingga membentuk gumpalan kecil-kecil.

Saking kecilnya, gumpalan itu tidak terlihat oleh mata. Bisa dilihat oleh mikroskop. Gumpalan itulah yang saya sebut cendol.

Itu bukan sekadar pengentalan darah. Beda. Kalau 'pengentalan darah' kesannya seluruh darah itu mengental. Bukan itu.

Darah penderita Covid memang bisa mengental. Bisa juga tidak.

Swanniwati ingin agar tidak ada orang lain senasib dengan suaminyi. Yakni meninggal justru setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close