Penas Tani Nelayan XVI Resmi Ditutup, Kementan Ajak Petani Percepat Pembangunan Pertanian
jpnn.com, PADANG - Pekan Nasional (Penas) Petani dan Nelayan XVI di Kota Padang yang berlangsung selama 5 hari diharapkan menjadi monumental komitmen pemerintah pusat, daerah dan seluruh pemangku kepentingan mempercepat pembangunan pertanian menuju Indonesia menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.
Harapan tersebut disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya di acara penutupan Penas Petani Nelayan XVI yang dibacakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, Kamis (15/6).
Mentan SYL mengapresiasi para petani dan nelayan yang dapat berkolaborasi dengan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota dalam penyelenggaraan Penas XVI.
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 22 ribu petani dan nelayan dari seluruh pelosok tanah air, negara dan mitra ASEAN, anggota DPR, para gubernur hingga bupati/wali kota se-Indonesia.
“Penas Petani Nelayan tahun ini diharapkan menjadi komitmen bersama mempercepat pembangunan pertanian dalam berbagai program dan kebijakan di setiap daerah untuk mengantisipasi krisis pangan global serta menjaga kemandirian serta kedaulatan pangan nasional," kata Mentan SYL dalam sambutannya yang dibacakan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.
Dedi menyampaikan dalam rangkaian kegiatan Penas dilakukan pameran pengembangan dan gelar percontohan pengembangan agribisnis yang merupakan show window perkembangan dan kemajuan inovasi serta teknologi modern dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
“Saya berharap berbagai inovasi dan teknologi yang ditampilkan di Penas ke-16 ini dapat didiseminasikan serta diimplementasikan di daerah asal masing - masing,” ujar Dedi.
Melalui kegiatan Penas XVI, Dedi juga mengajak seluruh petani, nelayan hingga pelaku usaha tani untuk mulai menentukan rencana tindak lanjut dalam mengembangkan usaha agribisnis dan perikanan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan serta kemandirian dan daya saing petani serta nelayan.