Pendaftaran PPDB Online: Sekolah Favorit Siapkan Strategi Genjot Prestasi Siswa
Meski status sebagai sekolah favorit terancam, dia mengaku sepakat dengan diterapkannya sistem zonasi dalam PPDB. Karena, tujuannya untuk pemerataan kualitas pendidikan.
"Dulu sebelum ada sistem zonasi, para siswa berprestasi banyak yang bersekolah di sekolah favorit. Hal itu membuat kualitas sekolah tidak merata. Sekarang dengan diterapkannya zonasi, siswa berprestasi dan tidak akan tersebar," jelasnya.
SMAN 2 Banjarbaru sendiri memiliki kuota 288 orang untuk jalur zonasi. Serta, masing-masing 16 orang untuk jalur prestasi dan jalur perpindahan orang tua.
Ehsan menyampaikan, pendaftaran PPDB mulai dibuka pada 1 sampai 3 Juli 2019. Sedangkan pengumuman tanggal 5 Juli. "Di Kalsel dibuka secara serentak pada 1 Juli, yang online maupun offline. Beda dengan di Jawa, sudah ada yang membuka pendaftaran offline duluan," ucapnya.
Kepala SMAN 1 Banjarbaru Eko Sanyoto juga sepakat diterapkannya sistem zonasi dalam PPDB 2019 demi pemerataan kualitas pendidikan. "Kami harus mengikuti peraturan itu dan kami akan berusaha mempertahankan prestasi para siswa," katanya.
Sama dengan SMAN 2 Banjarbaru, SMAN 1 Banjarbaru juga merupakan sekolah favorit yang selalu menjadi rujukan para siswa berprestasi. Lantas bagaimana jika nantinya siswa yang mereka terima tidak banyak yang berprestasi, akibat adanya sistem zonasi? Menurut Eko, hal itu justru jadi tantangan tersendiri bagi mereka.
"Ini malah jadi penyemangat bagi sekolah favorit. Bagaimana kita harus punya strategi memperbaiki prestasi anak dan membuat mereka semangat belajar," paparnya.
Meski sekolah setuju dengan diterapkan sistem zonasi, para orang tua ternyata ada yang kurang sepakat. Seperti halnya warga Kelurahan Sungai Ulin, Rizali Hadi. Menurutnya, zonasi membuat masyarakat terbatas memilih sekolah untuk anak-anak mereka.