Pendaftaran Siswa SD Negeri Ditutup, di Pinggiran Pagu Belum Terpenuhi
Apabila masih tidak terpenuhi, sekolah tetap membuka dua rombel (rombongan belajar) untuk siswa baru tahun pelajaran 2015-2016. "Kalau tidak terpenuhi, ya tetap dua kelas. Tapi, jumlah masing-masing siswa per kelas lebih sedikit. Yang biasanya satu kelas diisi 40 siswa mungkin kurang dari itu. Yang penting tetap dua kelas biar guru tidak nganggur," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, fenomena itu terjadi dari tahun ke tahun. Selalu ada SD yang pagunya tidak terpenuhi. Khususnya di pinggiran. Alasannya, banyak masyarakat pinggiran yang pulang ke desa asalnya. Lalu, mereka tiba-tiba ke sekolah saat tahun pelajaran baru. "Kalau siswa tiba-tiba datang ke sekolah, guru tidak boleh menolak," ucap Ikhsan.
Alasan kedua, banyak orang tua yang masih mendaftarkan anaknya ke sekolah di pusat Kota Surabaya. Jadi, siswa yang berdomisili di Surabaya utara, pusat, timur, atau selatan masih mendaftar di SD tengah Kota Surabaya. (bri/ina/c6/nda)