Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Pendataan Tenaga Non-ASN Picu Manipulasi, Honorer K2 Asli Makin Terjepit

Rabu, 10 Agustus 2022 – 10:14 WIB
Pendataan Tenaga Non-ASN Picu Manipulasi, Honorer K2 Asli Makin Terjepit - JPNN.COM
Pendataan Tenaga Non-ASN Picu Manipulasi, Honorer K2 Asli Makin Terjepit. Ilustrasi ASN: Ricardo/JPNN.com

Munculnya honorer tidur, bodong alias siluman mengkhawatirkan Nur. Dia takut honorer K2 tenaga administrasi yang setia mengabdi sampai saat ini akan tersingkir dengan masuknya tenaga bodong.

Nur menegaskan jika keberadaan tenaga bodong itu terakomodasi, karena loss control, apalagi sudah rahasia umum para oknum pejabat pemda membalas budi kepada pendukungnya dengan menempatkan menjadi honorer. Kemudian mengarahkan mereka menjadi PNS maupun PPPK.

"Yang jadi korban honorer K2 asli. Kami berharap Badan Kepegawaian Negara (BKN) memperketat pengawasannya agar yang bodong tidak lolos," tegasnya.

Senada itu, Pengurus Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut Dudi Abdullah, permainan uang sudah sering terjadi setiap kali ada kebijakan pemerintah. Sayangnya, masih ada oknum-oknum pejabat pemda bermain sehingga datanya bisa dimanipulasi.

"Kami sih berharap kejadian 2013 tidak terulang lagi. Sakit hati rasanya karena sekitar 30 ribu yang lulus CPNS 2013 ternyata bodong," ucapnya.

Sementara itu, Pengurus PHK2I Pusat Eko Mardiono menegaskan munculnya tenaga bodong karena lemahnya sistem pengawasan.

Dia menyarankan agar data honorer diuji publik. Dengan uji publik, masing-masing honorer bisa menilai mana yang bodong dan tidak 

"Tenaga bodong ini harus ditenggelamkan. Kalau mau jadi ASN, silakan lewat jalur umum, bukan honorer," tegas Eko. (esy/jpnn)


Sejumlah pengurus forum honorer mengatakan pendataan tenaga non-ASN memicu manipulasi. Kalau sudah begitu, posisi honorer K2 makin terjepit

Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News